Hutan Tertua Jawa yang Magis nan Mistis Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo memiliki luasan sekitar 43.420 hektar, bandingkan dengan Taman Nasional Baluran yang memiliki luas 25.000 hektar. Area seluas itu terbagi menjadi beberapa zona, yaitu zona inti 17.200 ha, zona rimba 24.767 ha, zona pemanfaatan 250 ha dan zona penyangga 1.203 ha.

Alas Purwo memiliki arti hutan pertama atau hutan tertua di Pulau Jawa. Bagi masyarakat Banyuwangi tempat ini terkenal sangat angker dan dikeramatkan. Masyarakat sekitar percaya di tempat ini terdapat istana jin yang menjadi tempat bagi seluruh jin yang ada di Pulau Jawa. Kesan ini semakin kental karena terdapat pura yang terletak di tengah Alas Purwo yang pada waktu-waktu tertentu didatangi orang banyak untuk melakukan semedi, mencari wangsit atau sekedar lelaku gaib.

Saat datang ke Alas Purwo, suasana memang sepi, tidak banyak pengunjung dan untung saja kami ditemani oleh penduduk lokal yang cukup tahu tempat ini. Deretan pepohonan yang cukup lebat menyambut kami, diselingi suara binatang. Tujuan pertama kami adalah melihat padang penggembalaan Sadengan berupa padang sabana berpagar kayu, berjarak sekitar 2 km dari pintu masuk. Luas sabana ini sekitar 84 ha dengan beberapa satwa liar yang terlihat di antaranya banteng jawa dan burung merak. Di dekat pos penjaga terdapat menara kayu, tempat pengunjung bisa menyaksikan dan mengamati satwa yang ada di sekitar sabana.

Tempat berikutnya yang kami tuju adalah pantai berpasir putih dekat hutan pantai yang terletak 3 km dari pintu masuk. Pantai ini bernama Pantai Trianggulasi, pantai yang indah namun tidak disarankan untuk berenang. Di pantai ini pengunjung bisa beristirahat dan menikmati pemandangan. Di pinggir pantai terdapat banyak pepohonan yang menjadi peneduh, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana pantai di siang hari yang panas dengan cukup nyaman. Di sekitar pantai ini juga terdapat wisma tamu dan pesanggrahan.

Selain pantai dan padang penggembalaan, kami juga menuju ke lokasi perkemahan yang terletak tidak jauh dari Pantai Pancur. Di lokasi ini selain terdapat kantor pengelola, juga terdapat warung-warung dan musholla serta toilet, selain itu juga banyak kera liar yang bergelantungan di pohon-pohon sekitar lokasi perkemahan.

Tidak jauh dari situ juga terdapat beberapa gua yang saat itu tengah didatangi beberapa orang berpakaian putih-putih yang sepertinya akan mengadakan upacara tertentu. Bermalam di sini , sepertinya akan memberi sensasi lain dengan kera di sekitar, deburan ombak dari pantai yang tak jauh dari situ serta suasana mistis Alas Purwo.

Terlepas dari kesan mistis Alas Purwo memiliki keindahan tersendiri, pantai, hutan bambu, hutan tanaman keras, sabana Sadengan, gua dan pura yang ada di dalamnya cukup menarik untuk disusuri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengunjung di tempat ini seperti juga di tempat-tempat wisata pada umumnya yaitu berlaku sopan, tidak bicara sembarangan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Tidak ada komentar: