Tempat Paling Bahagia di Bumi, Ini Kritikan Keturunan Walt Disney

Selama ini taman rekreasi Disneyland kerap disebut sebagai 'tempat paling bahagia di bumi.' Hanya menurut cucu sang pendiri, kondisinya tidak demikian.

Istilah 'The Most Happiest Place on Earth' yang identik dengan taman rekreasi Disneyland tak selalu demikian. Setidaknya untuk para karyawan yang mengabdi di tempat paling membahagiakan tersebut.

hal itu pun diungkapkan oleh cucu dari sang pendiri Disneyland yang bernama Abigail Disney pada media Yahoo News.

Sebagai cucu dari pendiri 'The Walt Disney Company,' Roy Disney (kakak tertua Walt Disney), Abi yang merupakan produser film serta filantropis itu dibuat penasaran akan kondisi taman rekreasi yang jadi warisan kakeknya tersebut.

Bermula dari curhatan dari salah satu karyawan Disneyland yang dianggapnya cukup meresahkan, Abi berinisiatif datang dan menyelinap ke Disneyland Park di Anaheim, California.

Dalam usahanya tersebut, Abi menemui dan berinteraksi langsung dengan tiap karyawan yang ditemuinya di sana. Mayoritas berujar, kalau pendapatan yang minim membuat hidup mereka kian sulit.

"Tiap orang yang saya temui mengatakan, saya tak tahu bagaimana cara untuk tetap tersenyum dan ramah ketika saya harus pulang ke rumah dan mencari makanan di tong sampah tetangga," ujar Abi dalam podcast terbaru Yahoo yang bertajuk Through Her Eyes.

Walau Abi tak terlibat secara langsung dalam operasional Disneyland, ia berujar kalau kondisi kerja di sana sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh kakeknya.

"Saya merasa begitu marah ketika pergi dari sana, karena kakek saya mengajarkan untuk menghargai orang yang mengambil tiket Anda dan menuangkan soda Anda," ujar Abi.

Abi mengatakan, bahwa CEO Disneyland sekarang, Robert Iger harus menghargai setiap pekerjanya. Tak peduli apa pun posisi mereka.

"Bob harus mengerti bahwa ia juga adalah karyawan, sama seperti karyawan yang membersihkan permen karet di pinggir jalan. Mereka semua adalah sama dan punya hak," ujar Abi.

Tak sampai situ, Abi juga menulis surat panjang via surel pada Iger. Abi memberi tahu Iger, bagaimana kebijakannya akan diingat oleh dunia.

"Salah satu hal yang saya tulis padanya adalah, bahwa ia adalah CEO yang hebat, mungkin yang terbaik di Amerika sekarang. Hanya apa kamu tahu? peninggalanmu adalah sebagai seorang manager yang hebat. Jika saya jadi Anda, saya akan menginginkan sesuatu yang lebih baik. Saya ingin dikenal sebagai seseorang yang menuntun ke jalan yang lebih baik, karena itu adalah kuasa Anda," cerita Abi.

Menurut Abi, Iger tak pernah membalas pesannya. Namun, juru bicara The Walt Disney Company sempat memberi tanggapan lewat program Disney Aspire yang sangat pro karyawan Disney.

"Pekerja Amerika butuh perubahan yang berarti, mereka butuh aturan yang lebih pandai dan program praktis seperti Disney Aspire yang mendukung mereka meraih impian mereka serta memastikan kalau mereka merupakan tenaga kerja yang kompetitif di dunia," bunyi pernyataan Disney pada medi USA Today.

Pada prakteknya, seorang CEO perusahaan mempunyai kuasa atas setiap karyawan dan kebijakan perusahaannya. Di mana orang sekelas Menteri hingga kepala negara tak punya kuasa penuh untuk mengaturnya.

Tidak ada komentar: